Menyusui adalah langkah penting untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi baru lahir dan mendukung tumbuh kembang optimal si Kecil. Idealnya, ASI menjadi satu-satunya sumber nutrisi hingga usia 6 bulan dan dapat dilanjutkan hingga 2 tahun. Namun, kebutuhan ASI bayi akan terus berubah seiring pertambahan usianya. Ingin tahu jadwal dan cara menyusui yang tepat untuk si Kecil? Yuk, pelajari lebih lanjut untuk memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi terbaik setiap harinya!
Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir Sampai Usia 6 Bulan
Bunda mungkin sering bertanya-tanya, berapa ml bayi minum ASI dalam sehari? Kekhawatiran ini wajar, terutama bagi Bunda baru, karena ASI adalah sumber nutrisi utama untuk si Kecil. Memahami kebutuhan ASI bayi baru lahir sangat penting untuk memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa berlebihan.
Pada usia ini, kebutuhan ASI bayi 0-6 bulan akan terus meningkat seiring pertumbuhannya. ASI menyediakan protein, lemak, dan vitamin penting yang mendukung tumbuh kembang bayi sekaligus memperkuat sistem pencernaannya. Dengan memenuhi kebutuhan ASI bayi baru lahir secara tepat, Bunda membantu si Kecil tumbuh optimal dan siap menghadapi dunia luar.
Berikut panduan praktis yang bisa Bunda ikuti.
- Bayi usia 1 hari: 7 ml (1 sendok teh) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 2 hari: 14 ml (2 sendok teh) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 3 hari: 25-38 ml (3-4 sendok makan) ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 1 minggu: 45-60 ml ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 1 bulan: 80-150 ml ASI dalam sekali minum
- Bayi usia 6 bulan: 720 ml ASI per hari
- Bayi usia 1 tahun: 550 ml ASI per hari
Penting untuk diingat bahwa jumlah ini merupakan estimasi rata-rata, dan setiap bayi bisa memiliki kebutuhan yang sedikit berbeda.
Berapa Lama Waktu Normal Bayi Menyusu?
Durasi menyusu bayi sangat bervariasi, tergantung pada usia, kebutuhan, dan kondisi bayi. Memahami jadwal pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan dapat membantu memastikan kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi secara optimal. Jadi, berapa lama bayi menyusu? Berikut adalah panduan umum mengenai durasi dan jadwal menyusu bayi sesuai usianya.
Bayi baru lahir (0-1 bulan): 8-12 kali per hari atau setiap 2-3 jam sekali
Pada awal kehidupannya, kebutuhan ASI bayi baru lahir biasanya lebih intensif. Bayi umumnya membutuhkan waktu menyusu sekitar 20–45 menit setiap sesi. Hal ini terjadi karena bayi masih belajar menyusu dengan efektif, serta refleks mengisapnya belum sempurna. Di usia ini, bayi juga mungkin lebih sering tertidur saat menyusu, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu sesi menyusu.
Usia 1-3 bulan: Setiap 2,5-3 jam sekali, dengan durasi 15-30 menit per sesi
Seiring bertambahnya usia, bayi akan lebih terampil dalam menyusu. Durasi menyusu biasanya menjadi lebih singkat, sekitar 15–30 menit per sesi. Di tahap ini, pola jadwal pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan mulai lebih teratur, sehingga Bunda bisa lebih mudah mengatur waktu menyusu sehari-hari.
Usia 3-6 bulan: Sekitar 6-8 kali per hari, dengan jeda 3-4 jam sekali
Pada usia ini, kebutuhan ASI bayi 0-6 bulan mulai dapat dipenuhi dalam waktu menyusu yang lebih singkat, yaitu sekitar 10–20 menit per sesi. Bayi dapat mengisap lebih kuat dan efektif, memastikan kebutuhan ASI bayi baru lahir hingga 6 bulan tetap terpenuhi meskipun waktu menyusunya lebih singkat.
Panduan di atas bisa berubah mengikuti pola dan kebutuhan si Kecil, Bun. Jika ingin menyusun jadwal menyusui, Bunda bisa perhatikan hal-hal berikut.
- Ikuti isyarat bayi. Jadwal menyusui bayi sebaiknya fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan si Kecil.
- Jangan lewatkan jadwal malam. Bayi baru lahir sering membutuhkan ASI pada malam hari. Pastikan Bunda tetap memberikan ASI sesuai kebutuhan.
- Perhatikan tanda lapar. Bayi yang lapar biasanya menunjukkan tanda seperti menangis, membuka mulut, atau mengisap jari.
Memahami jadwal menyusui bayi usia 0–6 bulan membantu Bunda memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi optimal untuk tumbuh kembangnya. Jangan lupa, konsultasikan dengan dokter jika bayi terlihat kurang puas atau tidak mendapatkan cukup ASI.
Tanda Bayi Cukup ASI
Mengetahui apakah si Kecil mendapatkan ASI yang cukup adalah bagian penting dari pemenuhan kebutuhan ASI bayi 0-6 bulan. Perhatikan beberapa tanda berikut, Bun.
- Bayi tampak puas dan tenang setelah menyusu. Setelah sesi menyusu, bayi biasanya akan terlihat lebih rileks dan tidak rewel. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan ASI bayi baru lahir hingga usia 6 bulan sudah terpenuhi dengan baik.
- Berat badan bayi bertambah sesuai dengan grafik pertumbuhan. Peningkatan berat badan yang konsisten adalah indikator utama bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI. Pastikan berat badan si Kecil sesuai dengan standar grafik pertumbuhan bayi untuk memastikan kebutuhan ASI bayi baru lahir terpenuhi secara optimal.
- Frekuensi buang air kecil bayi normal. Bayi yang mendapatkan cukup ASI biasanya buang air kecil sekitar 6–8 kali sehari. Perhatikan warna urinenya yang jernih sebagai tanda hidrasi yang baik.
Bahaya Bila Kebutuhan ASI Bayi Tidak Terpenuhi
Lalu apa yang terjadi bila bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup? Berikut ini adalah beberapa akibat yang mungkin bisa muncul karena kurangnya asupan konsumsi ASI.
- Ibu dan bayi lebih rentan penyakit. ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga untuk Bunda. Menyusui membantu mencegah infeksi pada bayi dan menurunkan risiko kanker payudara pada ibu.
- Imunitas bayi menurun. Bayi yang mendapatkan ASI memiliki daya tahan tubuh lebih baik terhadap penyakit, sehingga risiko kesehatan dapat diminimalkan.
- Kerugian kognitif. Salah satu manfaat ASI eksklusif adalah meningkatnya IQ dan kecerdasan anak. Apabila bayi tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup, perkembangan kognitifnya tidak seoptimal si Kecil yang mendapat ASI eksklusif.
- Peningkatan biaya. Pemberian susu formula sebagai pengganti ASI tidak hanya membebani finansial, tetapi juga menekan manfaat kesehatan bayi yang seharusnya didapatkan dari ASI Eksklusif.
Tips Memenuhi Kebutuhan ASI Bayi
Frekuensi menyusui bayi baru lahir biasanya adalah 8-12 kali per hari atau sekitar 2-3 jam sekali. Bunda tentu akan sangat bahagia jika bisa memenuhi kebutuhan ASI tersebut. Ikuti tips ini yuk Bun, agar produksi ASI lancar dan kebutuhan si Kecil terus terpenuhi.
- Susui bayi secara rutin. Bila Bunda terus menyusui, hormon prolaktin pada tubuh akan merangsang produksi ASI. Karena itulah, semakin sering Bunda menyusui si Kecil, akan semakin banyak dan lancar pula ASI yang bisa diproduksi.
- Hindari stres. Kondisi mental juga dapat memengaruhi produksi ASI Bunda. Untuk menghindari stres, Bunda harus selalu tenang demi menjaga kesehatan fisik maupun mental. Dengan begitu, kebutuhan ASI si Kecil akan selalu terpenuhi.
- Beristirahat dengan cukup. Kehidupan sebagai seorang ibu memang melelahkan. Apalagi bayi yang baru lahir sering terbangun di malam hari, sehingga jadwal tidur Bunda pun terganggu. Agar produksi ASI tidak berkurang, Bunda harus selalu mendapat istirahat cukup. Jangan ragu meminta suami atau orang lain di rumah untuk membantu Bunda.
- Hindari rokok dan minuman beralkohol. Bagi Bunda yang ingin memberi ASI eksklusif, ada baiknya selalu menghindari aktivitas merokok atau minum minuman beralkohol. Selain dapat memengaruhi kualitas ASI dan menyebabkan ruam susu pada bayi, konsumsi dua hal tersebut bisa membuat produksi ASI menurun.
- Penuhi kebutuhan cairan. Bila tubuh Bunda kekurangan cairan, produksi ASI bisa berkurang. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan Bunda. Kurangi juga konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti teh atau kopi, maksimal 3 cangkir per hari. Kafein dari minuman yang Bunda konsumsi bisa ikut menyebabkan si Kecil susah tidur, lho.
Selain mencukupi kebutuhan cairan, pastikan kulit si Kecil tetap terjaga kelembapannya, terutama jika ia sering berkontak langsung dengan Bunda selama menyusui. Bunda bisa menggunakan Zwitsal Face & Body Care Cream. Dengan formula lembut dari Chamomile dan Vitamin E yang sudah teruji secara dermatologis, krim bayi ini membantu menjaga kelembapan kulitnya.
Manfaat ASI untuk Bayi
Memenuhi kebutuhan ASI sesuai dengan perkembangan usia memang sangat penting diperhatikan. Mencukupi kebutuhan ASI berarti memberikan berbagai manfaat yang sangat dibutuhkan si Kecil. Apa saja manfaat tersebut?
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
ASI merupakan gizi terbaik yang bisa Bunda berikan pada si Kecil. Semua kebutuhan energi dan nutrisi bayi hingga usia 6 bulan, dapat terpenuhi dengan konsumsi ASI. Itulah kenapa pemberian makanan padat atau susu formula tidak diperlukan bagi bayi di bawah 6 bulan.
2. Mendukung tumbuh kembang bayi
Penelitian menunjukkan ASI dapat mendorong perkembangan sensorik dan kognitif si Kecil. Bayi yang diberi ASI terbukti memiliki perkembangan kognitif dan Intelligence Quotient (IQ) lebih baik dibanding yang tidak mendapatkannya.
3. Meningkatkan ketahanan tubuh bayi
ASI mengandung nutrisi dan antibodi yang membantu si Kecil melawan berbagai penyakit. Dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, angka kematian bayi akibat diare dan radang paru-paru pun bisa dikurangi.
4. ASI mudah dicerna
Dibandingkan susu formula, ASI memiliki komposisi yang lebih mudah dicerna oleh bayi. Nutrisi yang terkandung dalam ASI pun lebih mudah diserap tubuh sehingga memberi manfaat yang kian maksimal.
5. Mencegah bayi stunting
Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang menyebabkan bayi tumbuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Risiko stunting meningkat bila bayi terlalu cepat keluar dari tahap ASI eksklusif, dan digantikan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Untuk mendukung kebutuhan nutrisi bayi setelah masa ASI eksklusif, Bunda bisa mulai memperkenalkan MPASI dengan cara yang tepat.
Memenuhi kebutuhan ASI bayi baru lahir adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. ASI tidak hanya memberikan nutrisi yang lengkap, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara Bunda dan si Kecil. Dengan memahami pola menyusui yang tepat dan mengenali kebutuhan si Kecil, Bunda dapat memastikan ia tumbuh sehat dan bahagia. Jadi, tetap semangat memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta, ya, Bunda!
Sumber:
alodokter.com/memperbanyak-asi-demi-mencukupi-kebutuhan-bayi.html
idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-Indonesia
klikdokter.com/info-sehat/read/2697911/inilah-alasan-mengapa-asi-penting-bagi-bayi
ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/ukuran-kebutuhan-asi-bayi