Aeromonas adalah sejenis bakteri heterostatik, gram-negatif yang berbentuk batang terutama ditemukan di daerah dengan iklim tropis. Penyakit bakterial ini juga dikenal dengan nama EUS (Ephyzootic Ulcerative Syndrome), ada pula yang menyebutnya Motile Aeromonas Septicaemia (MAS), “Haemorragic Septicaemia” atau “Infectious Abdominal Dropsy”.
Aeromonas atau yang lebih spesifik Aeromonas Hydrophila adalah bakteri patogen penyebab penyakit yang sangat berbahaya dan seringkali menyerang koi. Bakteri ini bersifat oportunis, yaitu akan menyerang saat koi sedang dalam kondisi stres.
Penyebab Serangan Penyakit
Penyakit ini menyerang koi khususnya pada koi yang baru tiba (baru dibeli) dan juga karena menurunnya kualitas air kolam.
Dalam proses pengiriman, biasanya Koi berada di dalam kantong beroksigen. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan koi menjadi stres. Sedangkan koi yang sudah lama berada di kolampun juga bisa saja mengalami stres akibat memburuknya kualitas air kolam.
Oleh sebab itu, koi baru harus diperlakukan dengan hati-hati dan sebaiknya dimasukkan ke dalam bak karantina terlebih dahulu sebelum masuk kolam utama. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi koi menjadi normal kembali, sehingga tak mudah terserang penyakit.
Gejala Koi yang terserang infeksi Bakteri Aeromonas
Sebagai informasi awal, Koi yang sedang terinfeksi bakteri Aeromonas biasanya menunjukkan perilaku sbb :
– Nafas tidak teratur dan megap-megap di permukaan air.
– Nafsu makan hilang
– Lesu atau tidak menunjukkan aktivitas seperti biasa.
– Menyendiri di sudut atau dasar kolam
– Berkumpul di bawah pancuran
– Tanda merah-merah di kulit akibat radang dan sebagian menjadi borok
– Bagian perut bengkak, karena ginjal dan hati terganggu.
– Banyak mengeluarkan lender di seluruh tubuh.
– Sebagian sisik berdiri
– Sekitar mulut dan mata memerah
Perawatan dan Pengobatan
Jika anda menemukan kondisi perilaku koi sebagaimana disebutkan diatas, maka lakukan perawatan dengan segera, sebab jika terlambat maka akan semakin sulit untuk mengobatinya.
Langkah pertama adalah mempersiapkan bak karantina dan masukkan koi yang terindikasi kena serangan penyakit ke dalam bak tersebut. Pergunakan pemanas air (water heater) dan atur suhu antara 28-30° C, untuk membantu mengurangi aktivitas serangan bakteri.
Obat yang bisa digunakan antara lain : Garam ikan, Elbagin (Elbayou), Methylene Blue, Formalin dengan dosis yang tepat. Apabila perlu dapat digunakan obat antibiotik yang banyak tersedia dipasaran yaitu :
• Enrofloksasin
Dosis :
Metode perendaman : 1 – 2 gr/100 liter air.
Oral : 1gr / 4 kg pakan.
Pengobatan selama 3 hari berturut-turut.
• Oksitetrasiklin (OTC Oxytetracyclin Hcl)
Dosis :
Metode Perendaman : 20 -100 ppm selama 5 hari
Oral : 60 – 75 mg / kg berat badan ikan per hari
Suntik: 10-20 mg / kg berat badan ikan selama 7 hari.
Cara Pencegahan dan Vaksinasi
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya serangan infeksi bakteri Aeromonas dapat dilakukan dengan beberapa cara sbb :
• Menjaga kualitas air kolam
Untuk mempertahankan mutu air kolam agar dapat membuat koi tetap sehat maka pada kolam anda perlu dibangun sistem filter yang baik dan benar.
Lakukan perawatan air kolam secara berkala dan jangan lupa sambil memberi pakan, sempatkan waktu sejenak untuk memeriksa kesehatan koi anda.
• Karantina Koi Baru
Koi yang baru dibeli (koi baru), harus dimasukkan ke dalam bak karantina terlebih dahulu untuk mengembalikan kondisi koi kembali normal. Disamping itu juga untuk mencegah penularan penyakit kepada koi lainnya. Setelah melalui masa karantina, pastikan koi sudah dalam keadaan sehat, sebelum dipindahkan ke kolam utama
• Vaksinasi
Salah satu cara yang cukup efektif untuk mencegah serangan penyakit akibat infeksi bakteri adalah dengan menggunakan vaksin anti Aeromonas Htdrophila.
Salah satu vaksin yang sudah direkomendasi oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) yaitu “Vaksin Hydrovac” atau juga dikenal dengan ‘CAPRIVAC AERO-L®’ yang diproduksi oleh Laboratorium Patologi Ikan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor.
Sebagaimana hasil riset yang telah dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, vaksin ini cukup efektip digunakan untuk ikan mas dan koi dengan metode penggunaan secara oral yaitu dengan dicampur pelet pakan dengan dosis 2 – 3 mL per kilogram bobot badan selama 5 – 7 hari berturut-turut. Setelah satu bulan kemudian dilakukan vaksinasi ulangan (booster) terhadap ikan yang telah divaksin dengan cara yang sama.
Demikianlah semoga bermanfaat..