Gelembung renang (swim bladder) adalah organ berbentuk kantung berisi udara yang berfungsi untuk mengatur ikan mengapung di dalam air, sehingga ikan tersebut tidak perlu berenang terus menerus untuk mempertahankan posisinya. Organ ini hampir ditemui pada semua jenis ikan.
Beberapa kelainan atau masalah dengan gelembung renang, yang umum dijumpai adalah sebagai akibat dari luka dalam atau akibat infeksi bakteri.
Beberapa jenis ikan yang hidup di air deras seringkali memiliki gelembung renang yang kecil atau bahkan hampir hilang sama sekali, karena dalam kondisi demikian gelembung renang boleh dikatakan tidak ada fungsinya. Untuk ikan-ikan jenis ini, kondisi gelembung renang demikian adalah normal dan bukan merupakan suatu gejala penyakit. Mereka biasanya hidup di dasar atau menempel pada dekorasi atau benda-benda lain dalam akuarium.
Tanda-tanda penyakit
Perilaku berenang tidak normal dan tampak kehilangan keseimbangan. Ikan koi tampak kesulitan dalam menjaga posisinya dalam air. Kerusakan gelembung renang menyebabkan organ ini tidak bisa mengembang dan mengempis, sehingga menyebabkan ikan koi mengapung dipermukaan atau tenggelam. Dalam beberapa kasus ikan tampak berenang dengan kepala atau ekor dibawah atau terapung pada salah satu sisi tubuhnya, atau bahkan berenang terbalik.
Penyebab
Infeksi bakteri sistemik merupakan penyebab utama dari kelainan ini. Masalah swim bladder juga dapat diakibatkan oleh terjadinya tekanan pada organ tersebut sebagai akibat tumor, dropsy, atau sembelit.
Kehilangan keseimbangan sering juga merupakan gejala dari berbagai penyakit lain yang telah parah, atau akibat dari shock.
Contoh kasus kelainan gelembung renang (swim bladder). Ikan koi berenang dengan kepala di bawah dan tak bisa menjaga keseimbangan.
Pencegahan dan Pengobatan
Menjaga kualitas air kolam agar selalu dalam kondisi baik dapat mengurangi peluang terjadinya infeksi bakteri sistemik penyebab kalainan/kerusakan gelembung renang. Apabila yakin kelainan gelembung renang adalah akibat dari infeksi bakteri, maka penggunaan antibiotik terkadang bisa mengatasi masalah tersebut.
Pindahkan ikan koi yang terjangkit pada wadah karantina yang memiliki suhu lebih hangat sampai dengan 5° C (selama selang suhunya masih dalam batas toleransi ikan yang bersangkutan) sering terbukti efektif, termasuk dalam mengatasi kerusakan. Membiarkan koi di dalam air dangkal juga sangat membantu pemulihan.
Apabila ikan koi mengalami masalah keseimbangan yang parah dan tidak menunjukkan perbaikan setelah 3 hari dalam masa pengobatan, maka euthanasia mungkin akan merupakan solusi yang baik dalam mengurangi penderitaan ikan tersebut.