Kulit bayi sangat rentan dan sensitif, membuatnya mudah mengalami berbagai gangguan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah iritasi kulit pada bayi. Iritasi kulit pada bayi bisa muncul dalam berbagai gejala, mulai dari kemerahan, ruam, hingga kulit yang kering dan bersisik. Agar Bunda bisa lebih waspada, yuk kenali penyebab iritasi kulit pada bayi dan cara mengatasinya dengan tepat!
Gejala Iritasi Kulit pada Bayi
Berbeda dari kondisi kulit yang tak mengalami masalah, ada beberapa tanda atau gejala iritasi yang mudah dikenali, Bun.
- Kulit kemerahan dan gatal. Bila kulit si Kecil terlihat kemerahan dan ia terus menggaruk bagian tersebut maka bisa jadi kulitnya sedang mengalami iritasi. Gejala iritasi kulit bayi ini biasanya sering muncul dalam bentuk ruam popok.
- Kulit kering dan bersisik. Kulit kering dan bersisik atau bahkan mengelupas merupakan salah satu masalah iritasi kulit bayi. Gangguan ini bisa disebabkan cuaca yang terlalu panas, terlalu dingin, atau sabun mandi yang tidak cocok dengan kulit bayi
- Bintik merah. Bintik merah seperti pada biang keringat merupakan salah satu bentuk iritasi kulit pada bayi. Bunda harus berhati-hati karena iritasi dapat semakin parah bila bayi menggaruk bagian kulit yang mengalami bintik merah tersebut.
- Kulit terasa perih. Gesekan antara bahan karet yang terdapat pada baju bayi dengan kulit juga bisa menyebabkan iritasi. Kulit si Kecil dapat terasa perih dan gatal karena gesekan tersebut.
Penyebab Iritasi Kulit Bayi
Berbagai gejala iritasi kulit pada bayi di atas bisa disebabkan berbagai faktor. Agar Bunda bisa melakukan langkah pencegahan, kenali juga beberapa penyebab iritasi kulit bayi berikut ini.
1. Jarang mengganti popok
Popok sekali pakai, yang tidak segera diganti setelah mengompol atau buang air besar, menyebabkan tertimbunnya urine dan kotoran yang mengandung amonia. Daerah popok yang terus tertutup juga mengakibatkan suhu dan kelembapan meningkat. Kondisi ini memudahkan terserapnya bahan-bahan kimia iritan. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, pelindung kulit akan rusak dan jamur seperti Candida albicans dapat berkembang biak dengan mudah.
2. Membiarkan si Kecil berkeringat terlalu lama
Salah satu penyebab iritasi kulit bayi adalah keringat yang terlalu lama dibiarkan di daerah lipatan tubuh. Kondisi akan semakin parah terutama apabila terjadi pada bayi yang gemuk. Hal ini karena daerah lipatan tubuh memiliki sifat yang cenderung lembap.
3. Penggunaan sabun antiseptik yang berulang
Untuk memandikan si Kecil, Bunda biasanya menggunakan sabun mandi antiseptik. Meski tidak dilarang, ada baiknya sabun antiseptik tidak digunakan secara berulang karena dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kering dan teriritasi.
4. Riwayat alergi pada keluarga
Iritasi kulit bayi seperti sisik halus di kulit kepala, akibat pemakaianshampoodengan pH tinggi atauhair lotionyang terlalu wangi, juga bisa terjadi karena adanya riwayat alergi pada keluarga. Alergi dapat pula ditemukan di daerah dada, punggung, dan perut akibat penggunaan minyaktelonatau kayu putih yang dipakai terus-menerus saat cuaca panas.
5. Konsumsi susu formula berkadar pH tinggi
Konsumsi susu sapi juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit si Kecil. Hal ini karena beberapa susu sapi formula mengandung kadar pH yang tinggi. Jika Bunda mendapati adanya tanda kemerahan di sekitar dubur si Kecil, coba hentikan sementara pemberian susu sapi formulanya. Mungkin saja ini adalah salah satu penyebab iritasi kulit.
Cara Mengatasi Iritasi Kulit pada Bayi
Penyebab paling sering memicu iritasi kulit pada bayi adalah bahan iritan lemah seperti keringat, feses, urine, produk perawatan yang kurang tepat, hingga antiseptik atau deterjen. Faktor kondisi panas, kelembapan, atau adanya gesekan juga menjadi pemicu lain. Jika si Kecil sudah terlanjur mengalami iritasi kulit bayi, langkah-langkah berikut dapat membantu meredakan gejalanya.
1. Kompres dengan air hangat
Jika kulit bayi terasa perih atau gatal, coba cara mengatasi iritasi kulit pada bayi dengan kompres area yang teriritasi dengan kain lembut yang dibasahi air hangat. Hindari penggunaan air panas yang bisa memperburuk iritasi.
2. Gunakan krim pelembap khusus bayi
Untuk mengatasi kulit yang kering atau teriritasi, gunakan krim pelembap yang diformulasikan khusus untuk bayi, seperti Zwitsal Face & Body Care Cream. Dengan formula lembut dari Chamomile dan Vitamin E yang sudah teruji secara dermatologis, krim bayi ini akan memberikan kelembapan pada kulit hingga 24 jam dan melindungi kulit si Kecil dari iritasi lebih lanjut.
3. Berikan pakaian yang lembut dan longgar
Pilih pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan katun yang lembut untuk mengurangi gesekan pada kulit bayi. Pakaian ketat atau berbahan kasar dapat memperburuk iritasi yang ada.
4. Hentikan penggunaan popok untuk sementara
Biarkan bayi bebas dari popok untuk beberapa waktu agar kulit dapat bernapas. Cara mengatasi iritasi kulit pada bayi ini akan membantu mengurangi kelembapan yang dapat memperburuk iritasi.
5. Pilih mandi singkat dengan suhu tepat
Mandi bayi dengan air yang tidak terlalu panas atau dingin. Mandi terlalu lama atau menggunakan air yang terlalu panas dapat membuat kulit semakin kering atau iritasi.
6. Bersihkan dengan kulit dengan lembut
Saat menyeka atau membersihkan kulit bayi, gunakan kain atau kapas lembut dan hindari menggosok kulit yang teriritasi terlalu keras. Gunakan gerakan menepuk, bukan menggosok.
7. Jaga agar si Kecil tidak menggaruk
Usahakan bayi tidak menggaruk area kulit yang teriritasi karena dapat menyebabkan infeksi atau iritasi yang lebih parah. Jika perlu, gunakan sarung tangan bayi untuk menghindari garukan.
Jika iritasi kulit bayi tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan memberikan pengobatan yang lebih tepat untuk mengatasi iritasi yang terjadi.
Cara Mencegah Iritasi Kulit pada Bayi
Mencegah iritasi kulit lebih mudah dilakukan daripada mengobatinya. Benar tidak, Bun? Nah, beberapa cara ini bisa Bunda coba untuk mencegah iritasi kulit pada si Kecil.
1. Gunakan ukuran popok yang pas dan ganti secara rutin
Dalam memilih produk popok untuk si Kecil, pastikan Bunda mencari yang dapat menyerap keringat dan kotoran dengan baik. Ukuran yang tepat juga penting agar popok tidak terlalu ketat saat dipakai. Saat popok si Kecil sudah kotor atau penuh, jangan malas untuk menggantinya ya, Bun.
2. Pilih pakaian bayi yang nyaman
Pilihlah pakaian bayi yang terbuat dari bahan katun sehingga tidak panas dan bisa menyerap keringat dengan baik. Pemilihan pakaian yang tepat juga akan melindungi bayi dari cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin.
3. Pastikan kulit bayi selalu kering
Pastikan Bunda juga selalu menjaga agar kulit si Kecil selalu bersih dan kering. Setelah mandi, keringkanlah tubuh si Kecil dengan baik, termasuk pada bagian lipatan kulitnya. Kalau si Kecil berkeringat, gunakan handuk yang lembut untuk mengeringkannya.
4. Pilih produk perawatan kulit bayi yang tepat
Gunakan produk perawatan kulit yang lembut dan aman untuk si Kecil. Kalau perlu, gunakan juga deterjen khusus untuk mencuci pakaian bayi karena sisa deterjen yang menempel di pakaian juga bisa menyebabkan iritasi kulit.
Untuk sabun bayi sehari-hari, Bunda bisa gunakan Zwitsal Hair & Body Bath Milky Honey yang lembut dan aman. Sabun bayi ini diperkaya dengan Ekstrak Madu serta 6x Prebiotic Moisturizer untuk melembapkan kulit bayi yang kering dan melindungi dari kekeringan.
5. Jaga suhu lingkungan tetap nyaman
Pastikan suhu di sekitar bayi tetap nyaman dan tidak terlalu panas. Udara panas atau lembap bisa membuat bayi berkeringat dan meningkatkan risiko iritasi kulit.
6. Teliti ketika memandikan si Kecil
Usahakan agar bayi tidak mandi terlalu lama. Air yang digunakan untuk memandikan si Kecil juga sebaiknya tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin. Bila iritasi pada kulit berlangsung berkepanjangan atau bertambah parah, berkonsultasilah segera dengan dokter anak.
Penggunaan produk yang tepat merupakan salah satu cara mengatasi iritasi kulit pada bayi. Agar kulit si Kecil tetap lembap dan tidak kering, ada Zwitsal Baby Cream yang merupakan bagian dari produk Zwitsal Extra Care. Dengan kandunganzinc,produk ini tak hanya berfungsi mencegah iritasi, namun juga mengatasinya. Kandungan vitamin E dan A-nya pun dapat melindungi kulit. Produk ini semakin aman bagi si Kecil karena formulanya telah teruji Hypo-Allergenic.
7. Lakukan AKSI (Analisa Kulit si Kecil)
AKSI (Analisa Kulit si Kecil) juga bisa jadi salah satu cara mencegah iritasi kulit pada bayi yang dapat dilakukan. Dikembangkan bersama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Divisi Dermatolog Pediatrik Departemen Dermatologi & Venereologi FKUI RSCM, inisiatif ini dirancang untuk membantu Ayah dan Bunda memahami kondisi kulit si Kecil secara mendalam.
Melalui AKSI, Bunda dapat mengetahui kebutuhan spesifik untuk kulit bayi: apakah ada ruam dan lecet di beberapa area kulit? Apakah tekstur kulitnya kering, bersisik, kemerahan, atau bentol? Apakah si Kecil menangis ketika disentuh di area tertentu? Lalu, apakah ruam yang muncul adalah tanda alergi atau hanya iritasi ringan? Pemeriksaan berkala ini membantu Ayah dan Bunda untuk segera tanggap jika ada masalah kulit yang terjadi pada si Kecil.
Mengetahui penyebab dan pencegahan sama pentingnya dengan memahami cara mengatasi iritasi kulit pada bayi. Dengan perawatan yang tepat, kulit si Kecil akan terbebas dari iritasi. Bila bayi merasa nyaman, tumbuh kembangnya pun bisa berjalan dengan optimal.
Sumber:
hellosehat.com/parenting/kulit-bayi/masalah-kulit-pada-bayi/
hellosehat.com/parenting/kulit-bayi/bintik-merah-pada-kulit-bayi/
alodokter.com/11-penyebab-iritasi-kulit-yang-tidak-disangka-sangka.html