Fase hamil trimester 3 adalah tahap akhir yang penuh tantangan sekaligus kebahagiaan. Pada fase ini, bayi mengalami perkembangan pesat, sementara tubuh ibu juga sedang mempersiapkan diri untuk persalinan. Karena itu, Ayah dan Bunda perlu memberi perhatian khusus pada berbagai persiapan penting agar momen kelahiran si Kecil berjalan lancar dan bermakna. Nah, apa saja perkembangan janin di trimester ini dan hal penting yang harus Ayah dan Bunda siapkan?
Perkembangan Kehamilan di Trimester 3
Trimester ketiga adalah fase puncak perjalanan kehamilan, dimulai dari minggu ke-28 hingga minggu ke-40. Pada tahap ini, janin mengalami pertumbuhan pesat dan tubuh Bunda mempersiapkan diri untuk momen penting: kelahiran si Kecil! Meski penuh tantangan seperti nyeri punggung, susah tidur, atau kontraksi palsu, fase hamil trimester 3 ini juga dipenuhi keajaiban momen perkembangan si Kecil yang semakin mendekati sempurna.
Pertumbuhan janin yang pesat
Si Kecil kini mulai mencapai berat badan yang ideal untuk kelahiran. Kulitnya semakin halus karena lapisan lemak yang bertambah, dan organ vital seperti paru-paru dan otak berkembang pesat. Proses ini mempersiapkan si Kecil untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim. Pada fase hamil trimester 3 ini, berat badan janin bisa bertambah hingga 2-3 kilogram. Ini adalah salah satu tanda bahwa ia semakin siap untuk bertemu Ayah dan Bunda!
Pergerakan janin yang semakin aktif
Bunda akan merasakan gerakan-gerakan si Kecil yang semakin jelas, seperti tendangan, cegukan, atau gerakan menggeliat. Hal ini menunjukkan perkembangan otot dan sistem saraf janin yang semakin sempurna. Gerakan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi cara si Kecil berkomunikasi dengan Bunda.
Pergerakan aktif ini juga memastikan bahwa si Kecil tumbuh dengan sehat. Namun, jika gerakannya tiba-tiba berkurang, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Persiapan posisi melahirkan
Di fase hamil trimester 3, kepala si Kecil biasanya mulai turun ke posisi panggul. Ini juga menjadi tanda bahwa tubuhnya sedang mempersiapkan diri untuk proses kelahiran. Posisi ini disebut dengan posisi cephalic dan merupakan salah satu indikator bahwa tubuh Bunda dan janin bekerja sama untuk momen persalinan.
Kontraksi palsu sebagai latihan persalinan
Ibu mungkin mulai merasakan kontraksi Braxton Hicks, atau kontraksi palsu. Meski tidak seintens kontraksi sesungguhnya, sensasi ini adalah cara rahim melatih diri untuk persalinan. Kontraksi ini biasanya terasa seperti penegangan pada perut dan berlangsung sebentar. Hal ini akan mereda dengan perubahan posisi atau istirahat.
Perubahan fisik pada Bunda
Di trimester ketiga, tubuh Bunda benar-benar bekerja keras untuk mempersiapkan kelahiran si Kecil. Salah satu perubahan yang sering dirasakan adalah pembengkakan di kaki, tangan, dan wajah akibat retensi cairan. Rasanya mungkin kurang nyaman, ya Bun, tapi ini wajar terjadi.
Selain itu, area panggul bisa terasa pegal karena janin yang mulai turun ke posisi lahir. Belum lagi, keinginan buang air kecil yang semakin sering karena kandung kemih tertekan. Tidur juga sering jadi tantangan, apalagi dengan perut yang semakin besar, kram kaki di malam hari, dan adanya kontraksi palsu.
Kulit Bunda juga mungkin mulai menunjukkan stretch mark akibat peregangan atau rasa sesak napas bisa muncul karena rahim menekan diafragma. Meski terasa berat, jangan lupa bahwa ini adalah bagian dari perjalanan luar biasa menuju kelahiran si Kecil!
Daftar Persiapan Penting Menjelang Persalinan
Menjelang persalinan, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh Ayah dan Bunda. Trimester ketiga memang menjadi saat yang ideal untuk menyelesaikan semua daftar persiapan persalinan ini agar proses persalinan dan hari-hari pertama bersama si Kecil berjalan lancar.
1. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
Di fase hamil trimester 3, kunjungan ke dokter kandungan perlu dilakukan lebih intensif untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Selain memeriksa posisi bayi dan kondisi plasenta, pemeriksaan ini juga bisa menjadi momen yang tepat untuk berdiskusi dengan dokter tentang rencana persalinan.
Apakah Bunda akan menjalani persalinan normal atau caesar? Bagaimana jika ada komplikasi? Dengan informasi yang jelas, Ayah dan Bunda bisa merasa lebih tenang menghadapi hari besar.
2. Siapkan tas persalinan
Tas persalinan adalah teman terbaik saat waktu melahirkan tiba. Isilah dengan barang-barang penting seperti pakaian bayi, popok, kain bedong, perlengkapan mandi, serta pakaian yang nyaman untuk Bunda. Jangan lupa dokumen seperti identitas diri, kartu asuransi, dan rencana persalinan. Menyusun tas ini jauh-jauh hari akan mengurangi kepanikan saat kontraksi mulai muncul.
3. Lengkapi perlengkapan bayi
Mulai dari tempat tidur, stroller, hingga produk perawatan bayi, pastikan semua kebutuhan si Kecil sudah tersedia sebelum ia lahir. Pastikan untuk menggunakan produk dengan bahan yang lembut dan aman untuk kulit bayi yang masih sensitif. Ingat Bun, kulit bayi yang baru lahir cenderung 30% lebih tipis daripada kulit orang dewasa1. Kulitnya sangat mudah menjadi kering dan teriritasi.
Karena itu, pastikan sabun, sampo, dan lotion khusus bayi yang aman dan sudah teruji secara dermatologis. Hindari menggunakan minyak alami atau ramuan herbal, karena formulanya belum tentu teruji aman untuk kulit si Kecil meski terbuat dari bahan natural. Pilihlah yang benar-benar diformulasikan untuk kulit bayi. Nah, Ayah dan Bunda bisa memilih Zwitsal Hair & Body Bath Aloe Vera yang diperkaya 4x Prebiotic Moisturizer, Ekstrak Aloe Vera, dan Pro Vitamin B5. Formula lembut dari sabun sekaligus sampo bayi ini akan membersihkan dan membantu menjaga kelembapan alami kulit dan melindunginya dari kekeringan, sehingga kulit bayi senantiasa sehat dan lembut. Sabun bayi ini juga bebas dari SLS/SLES, jadi sangat aman untuk kulit si Kecil.
Untuk memastikan kulit bayi tetap lembap sepanjang hari, sediakan juga Zwitsal Baby Face & Body Care Cream. Dengan formula lembut dari 10x Prebiotic Moisturizer, Ekstrak Chamomile, dan Vitamin E yang sudah teruji secara dermatologis, krim bayi ini akan memberikan kelembapan pada kulit hingga 24 jam. Ayah dan Bunda juga bisa mulai menyiapkan alas ganti popok, tisu basah, dan krim ruam seperti Zwitsal Daily Diaper Cream. Krim ini diperkaya dengan Zinc, Vitamin E, dan Allantoin, yang dapat membantu melindungi kulit si Kecil dari iritasi akibat pemakaian popok.
Ayah dan Bunda juga tak perlu khawatir dengan formulanya. Seluruh produk dari Zwitsal sudah teruji dokter kulit dan dokter anak, tak mengandung paraben, wanginya lembut dan teruji hypoallergenic, memiliki pH netral yang selembut air, serta lembut di kulit kering dan sensitif. Sangat aman untuk digunakan sehari-hari sebagai perawatan harian untuk bayi baru lahir!
4. Bersihkan dan siapkan kamar bayi
Nursery atau kamar bayi harus bersih, nyaman, dan fungsional. Pastikan ada tempat tidur bayi, meja ganti popok, serta lampu tidur dengan pencahayaan lembut. Mengatur barang-barang bayi sejak awal membantu mempermudah rutinitas harian setelah kelahiran. Selain itu, ciptakan suasana tenang agar bayi merasa nyaman di lingkungan barunya. Saat pulang dari rumah sakit nanti, si Kecil pun sudah memiliki tempat yang menyenangkan!
5. Ikuti kelas persiapan persalinan
Kelas ini memberikan banyak manfaat, terutama bagi Ayah dan Bunda yang baru pertama kali memiliki anak. Bunda akan belajar teknik pernapasan, cara mengatasi nyeri, hingga tips merawat bayi baru lahir. Kelas ini juga memberikan wawasan bagi Ayah tentang cara mendukung pasangan selama proses persalinan.
6. Tambahan nutrisi ibu hamil
Memasuki trimester ketiga, kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat untuk mendukung perkembangan akhir janin dan persiapan tubuh menghadapi persalinan. Konsumsi makanan yang kaya zat besi sangat penting untuk mencegah anemia, yang sering terjadi pada trimester ini. Zat besi membantu meningkatkan volume darah, yang penting untuk mendukung suplai oksigen ke janin dan persiapan menghadapi kehilangan darah saat melahirkan.
Selain itu, kalsium dan vitamin D juga penting untuk menguatkan tulang ibu sekaligus mendukung pertumbuhan tulang dan gigi janin. Jangan lupa menambah asupan protein untuk membantu perkembangan otot janin serta menjaga stamina ibu menjelang persalinan. Nutrisi yang cukup tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga membantu menjaga suasana hati Bunda agar tetap stabil.
7. Persiapan fisik
Karena tubuh akan menghadapi tantangan besar menjelang dan selama persalinan, ada baiknya untuk mempersiapkan fisik Bunda. Latihan ringan seperti jalan kaki atau prenatal yoga tidak hanya membantu menjaga kebugaran tetapi juga melatih otot-otot yang akan digunakan saat melahirkan. Misalnya, senam kegel bisa membantu memperkuat otot panggul, sehingga proses persalinan lebih lancar dan pemulihan pasca melahirkan lebih cepat.
Selain itu, pelajari teknik pernapasan untuk membantu mengurangi nyeri kontraksi. Pastikan juga untuk beristirahat dengan cukup meskipun sulit, karena tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga energi. Jika merasa pegal atau tidak nyaman, gunakan bantal kehamilan untuk mendukung punggung dan perut saat tidur. Tubuh yang sehat dan kuat adalah modal utama untuk menghadapi hari besar nanti, Bun!
8. Siapkan mental dan emosi
Baby blues hanya terjadi setelah melahirkan? Eits, jangan salah. Rasa stres juga bisa dialami para ibu sebelum persalinan. Hal ini sering disebut sebagai perinatal depression, yang bisa terjadi selama kehamilan dan berlangsung hingga 4 minggu atau 1 tahun setelah melahirkan2. Ya, fase hamil trimester 3 bisa menjadi momen Bunda mengalami roller coaster penuh emosi. Rasa cemas menghadapi persalinan atau khawatir tentang peran sebagai orang tua tentu wajar jika muncul berulang kali.
Agar hati Bunda lebih tenang dan hal ini tidak mengganggu proses persalinan dan kesehatan si Kecil, ada baiknya melakukan beberapa hal yang mendorong pelepasan emosi tersebut. Yuk, coba berbagi perasaan dengan pasangan dan utarakan kecemasan Bunda. Jika mengikuti kelas persiapan persalinan, Bunda juga mungkin bisa bergabung dengan komunitas ibu hamil yang bisa berbagi solusi.
Jangan lupa juga untuk fokus pada perawatan diri dengan istirahat yang cukup dan mendengarkan musik relaksasi. Pergi ke salon sesekali untuk creambath juga ide yang bagus, lho! Bunda juga bisa mempertimbangkan ikut kelas meditasi atau psikoterapi jika diperlukan.
9. Diskusikan rencana persalinan
Rencana persalinan yang matang akan mengurangi rasa cemas saat hari besar tiba. Coba diskusikan dengan dokter tentang detail persalinan, metode yang akan digunakan, serta langkah-langkah yang perlu diambil jika ada situasi darurat.
10. Pengaturan keuangan untuk persalinan
Nah, yang ini juga penting. Biaya persalinan tentu harus dipersiapkan sejak dini, termasuk untuk kebutuhan pasca melahirkan seperti kontrol kesehatan ibu dan bayi. Pastikan Ayah dan Bunda sudah menyisihkan dana yang cukup dan mengecek kembali detail asuransi kesehatan. Ayah dan Bunda juga harus menyesuaikan anggaran dengan perkiraan jenis persalinan. Biaya persalinan sangat ditentukan oleh jenis persalinan normal atau bedah caesar.
Fase hamil trimester 3 memang menjadi momen mendebarkan menuju pertemuan dengan si Kecil. Dengan mempersiapkan semua hal dengan matang, Ayah dan Bunda bisa menghadapi hari persalinan dengan percaya diri. Ingatlah, setiap langkah yang diambil adalah bentuk cinta yang akan membawa kebahagiaan tak ternilai ketika akhirnya bertemu si Kecil di dunia!
Referensi:
- Georgios N. Stamatas, Pierre-Francois Roux, Elise Boireau-Adamezyk, Imane Lboukili, Thierry Oddos. 2023. Skin maturation from birth to 10 years of age: Structure, function, composition and microbiome. Diambil dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/exd.14843
- Rada K Dagher, Hannah E Bruckheim, Lisa J Colpe, Emmeline Edwards, Della B White. 2021. Perinatal Depression: Challenges and Opportunities. Diambil dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7891219/